Notice: Constant DATE_RFC7231 already defined in /home/tikarori/lpsn.org/includes/bootstrap.inc on line 258

Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; views_display has a deprecated constructor in /home/tikarori/lpsn.org/sites/all/modules/views/includes/view.inc on line 2553

Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; views_many_to_one_helper has a deprecated constructor in /home/tikarori/lpsn.org/sites/all/modules/views/includes/handlers.inc on line 753

Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; panels_cache_object has a deprecated constructor in /home/tikarori/lpsn.org/sites/all/modules/panels/includes/plugins.inc on line 117
Artikel | LPSN

Artikel

Tari Saman: Perkembangan, Pelaksanaan, dan Fungsinya

Oleh Dr. Rajab Bahry, M.Pd.

A. Pendahuluan

Hampir setiap masyarakat atau suku mempunyai budaya yang menonjol dan masih dipelihara dan dipertahankan oleh masyarakat yang bersangkutan, dan mungkin saja budaya dari masyarakat tersebut malah digemari oleh masyarakat lain sehingga dikenal secara nasional dan mungkin juga dikenal secara internasional. Budaya yang ada pada setiap daerah tidak bisa dilepasakan dari bahasa karena bahasa tersebut sebagai alat pengembangan budaya. Dengan demikian, pengembangan budaya selalu seiring dengan pengembangan bahasa.

Tari Saman Gayo: Sebuah Percakapan dengan Syeh Atif

Oleh:  L.K. Ara

Atif  seorang  lelaki  desa  tinggal  di  Blangkejeren, Kab. Gayo Lues, mempunyai keahlian bermain Tari Saman Gayo. Sebagai syeh, Atif  telah beruntung dapat menjenguk negeri Amerika  Serikat.  Ketekunan dan kebolehannya bermain tari Saman telah membawa keberuntungan  bagi pegawai  kantor  kecamatan Depdikbud ini dapat  melihat sejumlah kota  besar di negeri Paman Sam itu,  seperti Washington  DC,  Los Angelos   dan  lain-lain.  Kesempatan  itu  diperolehnya   ketika berlangsung  KIAS, kesenian Indonesia di pagelarkan  di  Amerika Serikat tahun l990.

Kemidi Rudat: Wujud Seni Islam dalam Masyarakat Sasak Lombok

Oleh Murahim

Setiap daerah memiliki satu bentuk kesenian yang menjadi identitas daerah tersebut. Masing-masing bentuk kesenian daerah merupakan ciri khas dan menjadi corak budaya daerah asal kesenian itu. Oleh karena itu, kesenian daerah merupakan puncak-puncak budaya yang terdapat di daerah dan menjadi simbol masyarakat pemiliknya. Terciptanya suatu kesenian (pertunjukan) secara konseptual akan berpedoman pada sistem nilai budaya yang mengelilinginya dan khas sesuai dengan budaya daerah tersebut (Bandem, 1988:50).

Kesenian Bernuansa Islam Minangkabau

Oleh Ediwar

Sekilas Kesenian Bernuansa Islam Masa Lampau

 Kesenian bernuansa Islam tumbuh dan berkembang pada awalnya di lingkungan surau. Pada zaman keberjayaan surau, kesenian bernuasa Islam tersebut lebih mengutamakan ke arah penyempurnaan pola hidup di dunia dan menuju akhirat. Seni bernafaskan Islam pada masa-masa itu lebih mengutamakan memperhalus rasa dan pikiran, karena itu setiap kegiatan syarak disegarkan oleh kegiatan kesenian  bernafaskan Islam.

Agama, Negara, dan Kebudayaan

Makalah Abdul Moqsith Ghazali dalam Seminar PSN "Menengok-Ulang Multikulturalisme di Indonesia" di Gedung Graha Bakti, Mataram NTB, 21 Juli 2009

Keberagaman Kontra Perbedaan

Makalah Putu Wijaya, disampaikan dalam Seminar PSN "Menengok Ulang Multikulturalsime di Indonesia" pada tanggal 21 Juli 2009 di Gedung Graha Bakti, Mataram NTB.

Wilayah Tafsir dalam Agama dan Seni

Realitas bangsa yang terpuruk dalam ketertinggalan, kebodohan, kemiskinan dan kemunduran, meniscayakan kita untuk menghadirkan tafsir terhadap keseluruhan dimensi dan aspek yang berkaitan dengan kehidupan. Tafsir menjadi penting untuk mengurai berbagai problematika kehidupan berbangsa serta menyelamatkan publik dari tafsir tunggal dan semena-mena yang akan menyeretnya pada perpecahan. Penafsiran adalah ciri khas manusia, karena manusia tak dapat membebaskan diri dari kecenderungan dasarnya untuk memberi makna. Man is condemned to meaning, kata Merleau Ponty.

Teror, Demokrasi, Kebudayaan

Pidato Kebudayaan Goenawan Mohamad, disampaikan pada pembukaan Seminar PSN  “Menengok-Ulang Multikulturalisme di Indonesia” di Mataram, 21 Juli 2009.

Bedhaya Gajah Ngamuk Tarian Berkabung Mangkunegaran yang Lahir Kembali

Mungkin tepat yang dikatakan Rendra, bahwa tradisi “adalah kemungkinan-kemungkinan.” Tradisi adalah sesuatu yang hidup. Empu adalah sebutan untuk seorang “maestro” dalam tradisi Jawa, yang melahirkan corak atau gaya yang khas. Semuanya sama-sama tradisi tapi semua memiliki kebaruan. Maka dari itu, suatu tradisi yang telah lenyap pun memungkinkan bisa muncul lagi.

Tantangan Kearifan Budaya Sunda

Kerangka acuan atau term of reference (TOR) yang diajukan panitia penyelenggara diskusi akhir tahun Pikiran Rakyat berpangkal pada banyaknya seniman Jawa Barat terkenal yang meninggal dunia pada 2010. Inti soal yang diajukan, sejauh mana "kesiapan" masyarakat Jawa Barat umumnya, sepeninggalnya para mendiang itu: tentang dokumen-dokumen yang ditinggalkannya, dan seperti apa harapan berlanjutnya "tradisi" kreativitas berkesenian pada generasi penerusnya.

Zircon - This is a contributing Drupal Theme
Design by WeebPal.