Revolusi Musik Bambu 2 (RMB-2) digelar oleh LPSN, Yayasan Tjroeng, Tikar Media Budaya Nusantara, dan Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat pada 4 Maret 2015, pukul 20.00, di Teater Tertutup, Taman Budaya Jawa Barat, Bandung.
Pertunjukan ini kami sebut Revolusi Musik Bambu Jilid Dua. Penyebutan “revolusi” untuk penggunaan bahan bambu sebagai alat musik keroncong, suatu inovasi dan terobosan penting dalam dunia permusikan. Adapun “jilid dua” adalah karena kali ini merupakan kelanjutan dari yang pertama kami selenggarakan pada tanggal 17 April 2014 di tempat yang sama: Teater Tertutup, Taman Budaya Jawa Barat.
"Kelanjutan" RMB-II ini dapat dilihat dari perbedaan alat musik dan musik yang ditampilkannya. Cak, cuk, biola dan celo yang terbuat dari bambu itu, semuanya baru, yang dibuat setelah RMB-I, di Bengkel Alat Musik Bambu, LPSN di Bogor. Adapun dari sisi musiknya, komposisi ataupun gayanya, yang dipertunjukkan malam ini bukanlah “kelanjutan” dari RMB-I. Tidak ada hubungan vertikal antara RMB-1 dan RMB-2. Pertunjukan RMB-1 menampilkan bermacam gaya, instrumentasi, dan garap musik: dari mulai tradisional (Cianjuran), hingga eksperimental. Jenis alat musiknya (bambu) pun lebih banyak: gendang (dogdog), kacapi (indung, rincik, siter), rebab, tarawangsa, gambus, dan gitar. Alih-alih, RMB-2 konsentrasi pada (alat) musik keroncong.
Pengisi acara pergelaran ini adalah Jempol Jenthik Orkes Keroncong, Bandung. Penata musiknya adalah Bagus Flute. Adapun bintang tamunya adalah Tuti Maryati, Mamat Rahmat, dan Mae Nurhayati.